Jus alpukat, alpukat kerok, alpukat kocok.. Kenapa alpukat jadi makanan manis di Indonesia padahal di Amerika Selatan tempat buah ini pertama kali dinikmati, alpukat bahkan bisa jadi sambel?

Tulisan ini ngambil beberapa sumber, salah satunya: http://www.bythedutch.com/about/origins-of-advocaat/

Baiklah, jadi begini ceritanya..

Berawal dari masuknya orang Belanda ke Brazil di taun 1600-an. Di sana mereka kenal dengan "Aguacate" minuman istimewa suku Tupi Guarani. Aguacate ini dibikin dari.. alpukat. Aguacate ini juga adalah nama buah alpukat dalam bahasa setempat. Tahun 1600-an juga, Belanda mulai menanam tebu di Amerika Selatan dan memproduksi gula. Selain gula, didapat juga hasil sampingannya: Rhum.

Nah.. orang Belanda yg kenal dengan Aguacate kemudian bikin Aguacate versi mereka: nyampurin alpukat dengan rhum dan gula pasir. Mulai kebaca arahnya?

Resep minuman inilah yang kemungkinan yang dibawa ke Indonesia, waktu mereka keluar dari Brazil tahun 1650-an. Mereka bawa resep "advocaat" (nama alpukat versi Belanda) dan bibit pohonnya buat ditanem di Nusantara. Mungkin karena udara dan tanahnya cocok, tanaman ini tumbuh baik di Indonesia.

Sepertinya, karena resep dasar inilah makanya kita terbiasa makan alpukat sebagai makanan/ minuman manis.. Gula pasir tetep dipake, rhum diganti sirop moka atau susu coklat (because it's harom, brother!). Voila: Avocado a la Rayon de Garout (Iya, apokat kerok Sinar Garut).

Waktu Belanda "pulang" ke kampungnya setelah nggak di Indonesia lagi, mereka bingung mau bikin minuman asoy ini. Alpukat tidak tumbuh di sana, padahal pengen minum Advocaat. Rhum sama gula mah ada. Tapi rasa creamy dari alpukat mateng ini yg susah ditemuin di sana. Akhirnya mereka pake.. kuning telor (ah, sungguh kasihan..).

Jadi, sampe sekarang Advocaat di Belanda adalah egg-liquor (dijual botolan juga), sementara di Indonesia jadi dessert pake sirop dan gula, dan di Brazil dan negara-negara Amerika Selatan lainnya alpukat dipake juga buat makanan asin, asem, gurih kayak guacamole.